Berita Indonesia Update
Wednesday, June 14, 2017
Harga Tupperware Promo Indonesia 2017
Thursday, April 20, 2017
What is komodo?
Swelling the female ranks would help close a gender gap in captive dragons in North America, which is home to 71 males, 46 females and six of the giant lizards whose sex remains unknown. It would also move the species closer to a self-sustaining and genetically diverse population, which scientists believe they would reach with 75 males and 75 females.
"Until now, we couldn't control the gender of the dragons we hatched out — creating a lopsided male-heavy population," said Ian Recchio, curator of reptiles and amphibians at the L.A. Zoo. "In captivity, it's not uncommon for males to kill females, and females are prone to often fatal complications in pregnancy."
Another reason for wanting to manage the number and sex of Komodo dragons hatched each year: They are expensive to keep and grow big enough to eat a human being.
"Komodos are like keeping tigers," he said, admiring one of the two adults on exhibit at the zoo, a 10-foot male with a powerful tail, slashing stiletto claws and toxic saliva.
The procedure, first attempted at the L.A. Zoo, involves insertion of a fine needle into the leathery shell of a baseball-sized dragon egg halfway through its 260-day incubation period, and extracting a small sample of blood without killing the embryo. The sample is submitted to a laboratory for DNA testing to determine the sex.
Curators then put a dab of glue over the puncture and place the egg back in its nest in precisely the position it was laid. "Unlike bird eggs, reptile eggs cannot rotate at all during incubation," Recchio said.
Only female eggs were allowed to complete incubation.
As part of a cooperative research project, the DNA procedure also has been used at the Memphis Zoo, which has five dragon eggs — all females — expected to hatch any day.
"Now, we can manipulate our breeding efforts according to captive population goals at any given time," said Chris Baker, assistant curator of herpetology at the Memphis Zoo. "Right now, we want females."
The Los Angeles and Memphis zoos are among a dozen zoos in North American that have bred the species first discovered by Western zoologists in 1912.
Having more strategically bred dragons to choose from will help prevent captive populations from becoming inbred over time, making them susceptible to hereditary disease, Recchio said.
Zoos with captive breeding programs already routinely donate or swap specimens in "genetic exchanges we call musical dragons," Recchio said.
Baby dragons hatched at the L.A. Zoo over the past year, for example, will be shared with zoos in Europe, India and Australia, he said.
Komodo dragons have always been rare in captivity because they require special enclosures kept about 90 degrees year-round and covered like a greenhouse to let in the ultraviolet light they require from the sun.
Only about 2,000 of these creatures, which are rooted in the Paleocene epoch, 60 million years ago, remain on five small islands in Indonesia. The island habitats are so limited that a tsunami, volcanic eruption or rise in sea level could wipe out the free-ranging lizards already threatened by poaching of their favored prey, deer.
Sunday, June 30, 2013
Warga turun ke jalan saksikan Jakarnaval
Positifnya ada hiburan, negatifnya itu tanaman jadi rusak, banyak sampahJakarta (ANTARA News) - Ribuan warga baik dari dalam maupun luar Jakarta turun ke jalan memadati Jalan Merdeka Selatan, MH Thamrin hingga ke Bundaran HI untuk menyaksikan Jakarnaval sebagai salah satu ajang perayaan HUT ke-486 Provinsi DKI Jakarta.
Warga Jakarta Aji (19) mengaku ingin melihat pertunjukan yang disajikan di Jakarnaval sebagai program baru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut. "Ini kan program barunya Pak Jokowi, jarang-jarang ada yang kayak begini," katanya saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu.
Aji yang datang bersama keluarganya menilai Jakarnaval merupakan hiburan tersendiri bagi warga Jakarta yang ingin melihat berbagai kesenian.
"Untuk tahun depan, lebih ditertibkan lagi sampah dan lalu lintasnya. Terus, keseniannya diperbanyak lagi agar wisatawan lebih banyak lagi yang berkunjung," kata Mahasiswa Universitas Indonesia itu.
Hal sama disampaikan warga Jakarta Timur Siska (30) yang menilai Jakarnaval merupakan hiburan rakyat yang unik.
"Tadi, Jokowinya aja naik kuda. Saya sengaja datang ke sini karena penasaran aja," katanya.
Siska yang sedang mengandung tujuh bulan tersebut datang bersama suaminya dan mengaku akan ikut memeriahkan Jakarnaval lagi jika diselenggarakan tahun depan.
"Dipertahankan saja ajang yang seperti ini, bagus. Kalau masalah sampah, namanya juga rame banyak orang pasti banyak sampah," katanya.
Warga Bogor Yuli (30) yang datang bersama keluarganya pun turut merasakan kemeriahan Jakarnaval. "Hiburan rakyat, gratis lagi," katanya.
Dia mengaku ingin bertemu Jokowi dalam ajang yang menampilkan berbagai kesenian Indonesia tersebut.
Yuli yang membawa tiga anak dan salah satunya masih bayi tersebut juga mengaku tidak begitu khawatir akan kebisingan acara tersebut. "Bismillah aja," ujarnya. Dia juga menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta dan panitia Jakarnaval untuk menyediakan lebih banyak tempat sampah.
"Positifnya ada hiburan, negatifnya itu tanaman jadi rusak, banyak sampah. Lebih baik banyakin dulu tempat sampahnya," ujarnya.
Saat anak-anak yatim ikut pesantren kilat di kapal perang
... pengalaman di atas kapal perang sekaligus menanamkan pendidikan kedisiplinan dan rasa cinta kebangsaan... "Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 anak yatim akan mengikuti pesantren kilat di atas kapal perang TNI AL sebagai kegiatan dan penyaluran donasi di bulan ramadhan. Selama tiga hari pelayaran, pesantren kilat itu akan menyumbang pemahaman iman mereka semakin dalam.
"Acara hari ini untuk memberikan kesan mendalam bagi para anak yatim melalui pengalaman di atas kapal perang sekaligus menanamkan pendidikan kedisiplinan dan rasa cinta kebangsaan," kata Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional, Teten Kustiawan, saat konferensi pers Run for Hope, di Jakarta, Minggu.
Kapal perang itu akan berlayar dari dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Jakarta, ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, selama tiga hari dari 18-20 Juli 2013.
Dia menjelaskan kapal perang dipilih selain karena fasilitasnya sudah memadai, seperti kamar-kamar tetapi juga dapat memberikan suasana berbeda dan melatih mental para santri.
Pelayaran untuk anak-anak yatim itu (orphan ship) itu akan diikuti oleh siswa SMP-SMA yang diseleksi dari seluruh wilayah Indonesia melalui koordinasi dengan Baznas daerah.
"Mereka tidak hanya diajarkan ilmu keislaman, di antaranya fiqih, tetapi juga tentang jurnalistik, reportase, dan lingkungan," katanya.
Dia menyebutkan penyaluran pesantren kilat tersebut mencapai Rp5 miliar. Kegiatan yang perdana diadakan pada Ramadhan 2012 itu merupakan bagian dari Muzaki Gathering, Indonesia Berzakat dan Java Overland.
Tiga wilayah Riau masih diselimuti kabut asap
...kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya ketika jarak pandang sempat berkisar di bawah 300 meterPekanbaru (ANTARA News) - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau menyatakan sebanyak tiga wilayah kabupaten dan kota sejauh ini masih diselimuti kabut asap tipis.
"Seperti Kota Dumai, hasil pemantauan masih berkabut asap namun sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Jarak pandang diperkirakan masih berkisar di bawah 500 meter khususnya pagi hari," kata Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Brigjen Teguh Rahardjo kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Teguh yang juga menjabat sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima mengatakan, selain Dumai kabut asap cukup pekat juga masih membatasi jarak pandang di sebagian Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.
"Tapi kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya ketika jarak pandang sempat berkisar di bawah 300 meter," katanya.
Menurut indeks kualitas udara yang direkam alat Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), cemaran udara di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau sudah mulai membaik, misalnya di Dumai yang sebelumnya sempat menjangkau 800 bahkan 900 polutan standar indeks (PSI) atau dikategorikan sangat berbahaya, sejak Sabtu (29/6) sudah kembali ke kisaran 78 yang artinya sedang (tidak berbahaya).
Begitu juga dengan sebagian Kabupaten Bengkalis terutama Kota Duri yang terletak di Kecamatan Mandau dan Pinggir, menurut rekaman ISPU telah kembali pada titik sedang dengan 98,5 PSI, sebelumnya sempat menjangkau angka 621 (sangat berbahaya).
Untuk kualitas udara di sebagian Kabupaten Rokan Hilir, menurut data ISPU sudah mulai normal dan tidak lagi berada di posisi sangat berbahaya. Sementara di sebagian Kabupaten Siak khususnya di sekitar Kecamatan Minas, ISPU mencatat tingkatan kualitas udara berada pada posisi sedang yakni 60,5 PSI.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang maksimal (visibility) pada siang hari di sejumlah wilayah itu bahkan telah menjangkau seribu meter yang artinya telah layak untuk aktivitas penerbangan.
Peneliti harapkan situs prasejarah "Loyang Mendale" dijaga
"Kami harap situs prasejarah di kawasan Loyang Mendale Aceh Tengah itu bisa terjaga dan dilestarikan," katanya di Takengon, Minggu.
Melalui Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal, Harry Truman mengatakan masyarakat daerah ini harus memahami temuan arkeolog di Loyang Mendale itu.
"Artinya masyarakat harus mengerti potensi dan tahu sejarah serta budaya terkait dengan identitas masyarakat. Baru akhirnya semua kita bisa merasa saling memiliki terhadap temuan ini," katanya menambahkan.
Harry Truman bersama sejumlah pakar arkeologi lainnya dari Balai Arkeologi Medan tiba di Takengon untuk membahas keterkaitan temuan prasejarah di Loyang Mendale Aceh Tengah dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang.
Menurut dia, temuan kerangka prasejarah di Loyang Mendale memiliki nilai strategis dan sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang arkeologi.
Ia menambahkan, penelitian Balar Medan yang diketuai Ketut Wiradnyana di Loyang Mendale menemukan sebuah situs unik yang jarang ditemukan sebelumnya oleh para peneliti arkeolog.
Wisatawan Cianjur hilang tenggelam di perairan Pelabuhan Ratu
... korban saat hilang menggunakan baju berwarna hijau, diduga korban berenang terlalu tengah... "Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Wisatawan asal Cianjur, Jawa Barat, bernama Asep Nurcahya, warga Kampung Tegallega, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, hilang tenggelam saat berenang di Pantai Karanghawu, Kabupaten Sukabumi.
"Sampai saat ini kami masih mencari korban, bekerjasama dengan tim dari Forum Komusikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi," kata Humas Badan Penyelamat Wisata Tirta atau Balawista Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna, Minggu.
Menurut dia, korban saat hilang menggunakan baju berwarna hijau, diduga korban berenang terlalu tengah dan tidak memperhatikan tanda bahaya yang terpasang di lokasi pantai. Selain itu, ombak dan gelombang pun cukup tinggi serta arus cukup deras, padahal petugas keamanan pantai terus mewanti-wanti kepada para wisatawan agar berenang tidak terlalu jauh.
Selain itu, Pantai Karanghawu yang berada di Kecamatan Cisolok merupakan daerah yang cukup rawan kecelakaan laut, karena daerah tersebut terdapat karang dan aliran bawah laut cukup deras apalagi wisatawan yang berenang terlalu jauh.
"Kami belum berhasil menemukan jasad korban, diduga jasadnya masih di bawah arus laut yang dikhawatirkan korban terjepit di antara batu karang yang ada di sekitar pantai sehingga pencarian pun akan sulit dilakukan," tambahnya.
COPYRIGHT © 2013
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com