Sunday, June 30, 2013

Warga turun ke jalan saksikan Jakarnaval

Pekerja menyelesaikan pembuatan mobil hias di Kawasan Monas Jakarta, Jumat (28/6). Puluhan mobil hias tersebut dipersiapkan untuk karnaval dalam rangkaian HUT ke-486 Kota Jakarta, Minggu (30/6). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Positifnya ada hiburan, negatifnya itu tanaman jadi rusak, banyak sampah
Menuju DKI 1 Jakarta (ANTARA News) - Ribuan warga baik dari dalam maupun luar Jakarta turun ke jalan memadati Jalan Merdeka Selatan, MH Thamrin hingga ke Bundaran HI untuk menyaksikan Jakarnaval sebagai salah satu ajang perayaan HUT ke-486 Provinsi DKI Jakarta.

Warga Jakarta Aji (19) mengaku ingin melihat pertunjukan yang disajikan di Jakarnaval sebagai program baru Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut. "Ini kan program barunya Pak Jokowi, jarang-jarang ada yang kayak begini," katanya saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu.

Aji yang datang bersama keluarganya menilai Jakarnaval merupakan hiburan tersendiri bagi warga Jakarta yang ingin melihat berbagai kesenian.

"Untuk tahun depan, lebih ditertibkan lagi sampah dan lalu lintasnya. Terus, keseniannya diperbanyak lagi agar wisatawan lebih banyak lagi yang berkunjung," kata Mahasiswa Universitas Indonesia itu.

Hal sama disampaikan warga Jakarta Timur Siska (30) yang menilai Jakarnaval merupakan hiburan rakyat yang unik.

"Tadi, Jokowinya aja naik kuda. Saya sengaja datang ke sini karena penasaran aja," katanya.

Siska yang sedang mengandung tujuh bulan tersebut datang bersama suaminya dan mengaku akan ikut memeriahkan Jakarnaval lagi jika diselenggarakan tahun depan.

"Dipertahankan saja ajang yang seperti ini, bagus. Kalau masalah sampah, namanya juga rame banyak orang pasti banyak sampah," katanya.

Warga Bogor Yuli (30) yang datang bersama keluarganya pun turut merasakan kemeriahan Jakarnaval. "Hiburan rakyat, gratis lagi," katanya.

Dia mengaku ingin bertemu Jokowi dalam ajang yang menampilkan berbagai kesenian Indonesia tersebut.

Yuli yang membawa tiga anak dan salah satunya masih bayi tersebut juga mengaku tidak begitu khawatir akan kebisingan acara tersebut. "Bismillah aja," ujarnya. Dia juga menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta dan panitia Jakarnaval untuk menyediakan lebih banyak tempat sampah.

"Positifnya ada hiburan, negatifnya itu tanaman jadi rusak, banyak sampah. Lebih baik banyakin dulu tempat sampahnya," ujarnya.


View the original article here

Saat anak-anak yatim ikut pesantren kilat di kapal perang

Ratusan personel Korps Marinir TNI AL melatih kebugaran tubuh dengan cara menarikan secara massal tarian perang Haka-haka, di geladak KRI Banjarmasin-592, di Selat Makassar, Jumat siang. Kapal perang serupa inilah yang akan menjadi "pondok pesantren" kilat bagi 300 remaja Indonesia nanti. (Dinas Penerangan TNI AL)

... pengalaman di atas kapal perang sekaligus menanamkan pendidikan kedisiplinan dan rasa cinta kebangsaan... "
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 300 anak yatim akan mengikuti pesantren kilat di atas kapal perang TNI AL sebagai kegiatan dan penyaluran donasi di bulan ramadhan. Selama tiga hari pelayaran, pesantren kilat itu akan menyumbang pemahaman iman mereka semakin dalam.

"Acara hari ini untuk memberikan kesan mendalam bagi para anak yatim melalui pengalaman di atas kapal perang sekaligus menanamkan pendidikan kedisiplinan dan rasa cinta kebangsaan," kata Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional, Teten Kustiawan, saat konferensi pers Run for Hope, di Jakarta, Minggu.  

Kapal perang itu akan berlayar dari dermaga Komando Lintas Laut Militer TNI AL, Jakarta, ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, selama tiga hari dari 18-20 Juli 2013.

Dia menjelaskan kapal perang dipilih selain karena fasilitasnya sudah memadai, seperti kamar-kamar tetapi juga dapat memberikan suasana berbeda dan melatih mental para santri.

Pelayaran untuk anak-anak yatim itu (orphan ship) itu  akan diikuti oleh siswa SMP-SMA yang diseleksi dari seluruh wilayah Indonesia melalui koordinasi dengan Baznas daerah.

"Mereka tidak hanya diajarkan ilmu keislaman, di antaranya fiqih, tetapi juga tentang jurnalistik, reportase, dan lingkungan," katanya.

Dia menyebutkan penyaluran pesantren kilat tersebut mencapai Rp5 miliar. Kegiatan yang perdana diadakan pada Ramadhan 2012 itu merupakan bagian dari Muzaki Gathering, Indonesia Berzakat dan Java Overland.


View the original article here

Tiga wilayah Riau masih diselimuti kabut asap

Asap masih mengepul dari area kebakaran lahan yang terpantau dari helikopter BNPB di Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (29/6). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

...kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya ketika jarak pandang sempat berkisar di bawah 300 meter
Pekanbaru (ANTARA News) - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau menyatakan sebanyak tiga wilayah kabupaten dan kota sejauh ini masih diselimuti kabut asap tipis.

"Seperti Kota Dumai, hasil pemantauan masih berkabut asap namun sudah jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Jarak pandang diperkirakan masih berkisar di bawah 500 meter khususnya pagi hari," kata Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Brigjen Teguh Rahardjo kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.

Teguh yang juga menjabat sebagai Komandan Resort Militer (Danrem) 031/Wirabima mengatakan, selain Dumai kabut asap cukup pekat juga masih membatasi jarak pandang di sebagian Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

"Tapi kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya ketika jarak pandang sempat berkisar di bawah 300 meter," katanya.

Menurut indeks kualitas udara yang direkam alat Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), cemaran udara di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau sudah mulai membaik, misalnya di Dumai yang sebelumnya sempat menjangkau 800 bahkan 900 polutan standar indeks (PSI) atau dikategorikan sangat berbahaya, sejak Sabtu (29/6) sudah kembali ke kisaran 78 yang artinya sedang (tidak berbahaya).

Begitu juga dengan sebagian Kabupaten Bengkalis terutama Kota Duri yang terletak di Kecamatan Mandau dan Pinggir, menurut rekaman ISPU telah kembali pada titik sedang dengan 98,5 PSI, sebelumnya sempat menjangkau angka 621 (sangat berbahaya).

Untuk kualitas udara di sebagian Kabupaten Rokan Hilir, menurut data ISPU sudah mulai normal dan tidak lagi berada di posisi sangat berbahaya. Sementara di sebagian Kabupaten Siak khususnya di sekitar Kecamatan Minas, ISPU mencatat tingkatan kualitas udara berada pada posisi sedang yakni 60,5 PSI.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, jarak pandang maksimal (visibility) pada siang hari di sejumlah wilayah itu bahkan telah menjangkau seribu meter yang artinya telah layak untuk aktivitas penerbangan.


View the original article here

Peneliti harapkan situs prasejarah "Loyang Mendale" dijaga

Banda Aceh (ANTARA News) - Peneliti senior Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Harry Truman Simanjuntak, mengharapkan semua pihak menjaga situs prasejarah yang ditemukan di Loyang Mendale Kabupaten Aceh Tengah.

"Kami harap situs prasejarah di kawasan Loyang Mendale Aceh Tengah itu bisa terjaga dan dilestarikan," katanya di Takengon, Minggu.

Melalui Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal, Harry Truman mengatakan masyarakat daerah ini harus memahami temuan arkeolog di Loyang Mendale itu.

"Artinya masyarakat harus mengerti potensi dan tahu sejarah serta budaya terkait dengan identitas masyarakat. Baru akhirnya semua kita bisa merasa saling memiliki terhadap temuan ini," katanya menambahkan.

Harry Truman bersama sejumlah pakar arkeologi lainnya dari Balai Arkeologi Medan tiba di Takengon untuk membahas keterkaitan temuan prasejarah di Loyang Mendale Aceh Tengah dengan kehidupan masyarakat zaman sekarang.

Menurut dia, temuan kerangka prasejarah di Loyang Mendale memiliki nilai strategis dan sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang arkeologi.

Ia menambahkan, penelitian Balar Medan yang diketuai Ketut Wiradnyana di Loyang Mendale menemukan sebuah situs unik yang jarang ditemukan sebelumnya oleh para peneliti arkeolog.


View the original article here

Wisatawan Cianjur hilang tenggelam di perairan Pelabuhan Ratu

... korban saat hilang menggunakan baju berwarna hijau, diduga korban berenang terlalu tengah... "
Sukabumi, Jawa Barat (ANTARA News) - Wisatawan asal Cianjur, Jawa Barat, bernama Asep Nurcahya, warga Kampung Tegallega, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, hilang tenggelam saat berenang di Pantai Karanghawu, Kabupaten Sukabumi.

"Sampai saat ini kami masih mencari korban, bekerjasama dengan tim dari Forum Komusikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi," kata Humas Badan Penyelamat Wisata Tirta atau Balawista Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna, Minggu.

Menurut dia, korban saat hilang menggunakan baju berwarna hijau, diduga korban berenang terlalu tengah dan tidak memperhatikan tanda bahaya yang terpasang di lokasi pantai.  Selain itu, ombak dan gelombang pun cukup tinggi serta arus cukup deras, padahal petugas keamanan pantai terus mewanti-wanti kepada para wisatawan agar berenang tidak terlalu jauh.

Selain itu, Pantai Karanghawu yang berada di Kecamatan Cisolok merupakan daerah yang cukup rawan kecelakaan laut, karena daerah tersebut terdapat karang dan aliran bawah laut cukup deras apalagi wisatawan yang berenang terlalu jauh.

"Kami belum berhasil menemukan jasad korban, diduga jasadnya masih di bawah arus laut yang dikhawatirkan korban terjepit di antara batu karang yang ada di sekitar pantai sehingga pencarian pun akan sulit dilakukan," tambahnya.

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


View the original article here